Beranda Pesantren
Profil Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya Jawa Barat

Hallo Sobat Junal. Pepatah mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”, artikel kali ini befokus pada Profil singkat Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya Jawa Barat, kita kepoin yuk! sedikit-sedikit. Selamat ta’aruf.
Miftahul Huda termasuk icon di Tasik (Kota Santri)
Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda merupakan salah satu pondok pesantren salafiyah terbesar yang ada di Tasikmalaya. Ponpes ini Sudah mashur (terkenal) baik oleh masyarakat Tasikmalaya maupun oleh masyarakat luar Tasikmalaya.
Sebutan Kota Santri terpatri pada Kota Tasikmalaya karena banyak sekali pondok-pondok pesantren yang berdiri sejak dulu sampai sekarang. Salah satunya pondok pesantren Miftahul Huda yang berada di Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Rute Maps : Ponpes Miftahul Huda, Manonjaya, Tasik.
Sejarah Singkat Ponpes Miftahul Huda, Manonjaya
Pondok pesantren (Ponpes) Miftahul Huda adalah lembaga pendidikan islam yang didirikan oleh Alm. KH. Choer Affandi dengan julukan Uwa Ajengan pada tanggal 7 Agustus 1967.
Secara harfiah Miftahul Huda sendiri memiliki arti kunci petunjuk. Nama ini sebagai harapan agar para santri yang lulus dari pesantren ini bisa mencetak para santri yang shalih dan ajengan.
Ponpes Miftahul Huda merupakan Salah satu lembaga pendidikan santri terbaik di Indonesia ini terletak di atas tanah seluas kurang lebih 12 Hektar dengan jumlah santri ribuan.
Ponpes Miftahul Huda telah memiliki puluhan ribu alumni dan 1000 lebih cabang Pesantren yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Hal ini sejalan dengan visi pondok pesantren Miftahul Huda untuk terus berupaya menjadi pusat pendidikan islam yang unggul secara Nasional dalam rangka penghayatan atas keesaan Alloh SWT.
baca juga : Profil Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya Jawa Barat
Berkurikulum Fleksibel dan Autentik
Metode pembelajaran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya ini sendiri menerapkan kurikulum fleksibel. Kiai Haji Choer Affandi merancang sendiri kurikulum tersebut.
Untuk membuat sistem kurikulum tersebut lebih berkompeten, Kiai Haji Choer Affandi melakukan pengkajian kurikulum bersama dengan dewan kiai, buku panduan itu dinamai “Pola Dasar Pendidikan Miftahul Huda”.
Sebagian dari isi Kurikulum tersebut:
Khusus pembelajaran tentang kebahasaan dan logika di pesantren ini menggunakan Kitab Jurumiah, kitab Shorof Kailani, Amtsilatut-Tasrif, Kitab Imriti, Kitab Alfiyah Ibnu Malik, Kitab Samarqandi, dan Kitab Sulamun Nauraq, dll.
Terdapat pula pembelajaran aqidah yang biasanya menggunakan kitab Tidjanudarory, Kitab Aqidatul ‘Awam, Kitab Khulasoh Ilmu Tauhid, Kitab Majmu’atul Aqidah, Kitab Sya’bun Iman, Kitab Ghoyatul Wushul, dan Kitab Aqidah Al-Islamiyah, dll.
Bagi para santri yang sedang fokus pada kajian syariah dan fiqh biasanya akan mendapat pembelajaran dari Kitab Safinah, Kitab Taqrib, Kitab Riyadul Badiah, Kitab Lanatuts-Tholibin, Kitab Fathul Muin, dan Kitab Fathul Wahab, dll.
Terakhir kitab untuk mengkaji materi akhlak dan tasawuf adalah Kitab Akhlaq Lil Banin dan Kitab Sulamut Taufiq, dll.
Ciri khas pondok pesantren salafiyah dan asasnya inilah yang masih terus konsisten terawat dan terjaga oleh Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya hingga hari ini.
Untuk memudahkan pengkajiannya kitab kuning ini dengan menggunakan bahasa Sunda. Sehingga orang yang awam dalam bahasa Arab pun bisa memahaminya.
Penulis : anugrah24